Sabtu, 24 Desember 2011

Memanfaatkan Hidrogen sebagai Bahan Bakar Alternatif untuk Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca


Transportasi bertanggung jawab terhadap emsi gas krbon diaoksisda di seluruh dunia. Secara global transportasi menyumbang 13,5% emisi gas rumah kaca. Maklum, sector ini secara rakus mengkonsumsi energy bahan fosil. Oleh sebab itu menangani transportasi penting sekali bagi penaanganan perubahan iklim.
Emisi dari sector transportasi bersumber dari pembakaran bahan bakar yang dipergunakanya. Menjadi persoalan bagaimana menemukan dan mengembangkan teknologi yang mampu memanfaatkan sumber energy lain untuk sarana transportasi.

Hidrogen bahan bakar energy alternative aman dan ramah lingkungan
Melihat ekalasi pertumbuhanya, dipastikan tidak akan lama lagi akan ada milyaran kendaraan yang dipergunakan sebagai mode transportasi baik unuk manusia maupun untuk barang. Ini tentu akan mendorong peningkatan bahan bakar. Salah satu alternatif yang dapat dikembangkan untuk mengatasi persoalan ketersedian energi yang aman di sektor transportasi adalah mengembangkan teknologi berbasis penggunaan hidrogen untuk menghasilkan energi. Hidrogen bukanlah sumber energi (energy source) melainkan pembawa energi (Carrier energy), artinya hidrogen tidak tersedia bebas dialam atapun dapat ditambangan layaknya sumber energi fosil. Hidrogen harus diproduksi melalui proses reforming gas alam ataupun sistem elektrolisis.
Harus diakui bahwa proses reforming gas alam untuk menghasilkan hydrogen menghasilkanCO2 yang membahayakan lingkungan sementara itu, produksi hidrogen melalui system elektrolisis merupakan cara terbaik untuk mendapatkan hidrogen dalam skala besar dengan tingkat kemurnian yang tinggi.
Laju pertumbuhan penggunaan hidrogen di dunia saat ini adalah 10% pertahun dan terus meningkat. Untuk tahun 2004 saja produksi hidrogen dunia mencapai 50 juta metric ton (MMT) atau setara dengan 170 juta ton minyak bumi. Diharapkan sampai tahun 2020 laju penggunan hidrogen bias dua kali lipat dari laju penggunan saat ini.
Permasalahan yang masih ada sekarang antara lain mahalnya pembangunan insfrastruktur dalam bentuk satsiu-stasiun pompa pengisian hidrogen, volume tangki hidrogen yang memakan ruang cukup besar agar memiliki jarak tempuh lebih jauh, kemanan kekuatan tabung hidrogen, serta keandalan sel-sel bahan bakar dalam kondisi segala cuaca serta suhu yang ekstim. Kecuali itu, menjadi catatan penting adalah faktor keamanan penggunanya. Hidrogen merupakan gas yang tidak terditeksi dan mudah terbakan atau meledak
Sumber: majalah SNI valuasi

Tidak ada komentar: