Senin, 26 Desember 2011

Adakah beasiswa untuk orang miskin dan tidak berpretasi??

Pada tahun ajaran baru tahun 2010 saya sudah menjadi senior karena saya masuk kuliah tahun 2008, seperti biasa adat di jurusan saya, setiap mahasiswa baru harus meminta tanda tangan kakak tingkat atau seniornya, dan pada saat itu kebetulan saya sebagai panitia Osmaru ( Orientasi mahasiswa baru) tahun 2010. Ketika mahsiswa baru meminta tanda tangan, saya tidak langsung memberikan tanda tangan, namun seperti temen-temen saya yang lainya mahasiswa baru itu dikerjain terlebih dahulu. Karena saya panitia osmaru, dan tau format buku tanda tanganya saya tidak akan memberikan tanda tangan apabila format bukunya tidak sesuai dengan peraturan yang ditetapkan panitia yaitu nama,nim, angkatan dan sampul diketik dan tidak boleh menggunakan tulisan tangan. Ada beberapa mahsiswa yang tidak sesuai peraturan maka saya tidak memberikan tanda tangan dan ketika itu saya erlihat jutek dan pura-pura jadi kakak tingkat yang galak hehehehheh,

Ketika salah seorang mahasiswi meminta tanda tangan saya dan bukunya jauh sekali dari format panitia, maka saya tidak memberikan tanda tangan dan saya memarahi dia karena tidak taat peraturan dia hanya tersenyum saja dan minta maaf. Ketika saya pergi ada teman saya yang memberitahu mengenai mahasiswi tadi, ternyata dia berasal dari pelosok desa serta dari keluarga yang tidak mampu dia menulis bukunya menggunakan tulisan tangan karena dia tidak punya komputer. Setelah saya mendapatkan kabar seperti itu rasa bersalahpun ada di dalam hati karena saya telah mempersulit orang yang sedang menuntut ilmu. Besok paginya saya langsung memberikan tanda tangan buat dia karena saya kagum atas kesungguhan dan keseriusan dia.
Beberapa bulan kemudian………
Karena saya satu jurusan, saya sering ketemu mahasiswi tersebut dan sampai saat ini saya belum tau namanya, kalo dari segi penampilan dia tidak menarik dan cukup sederhana setiap kekampus dia menggunakan sepeda ontel berwarna biru putih, dan dia sering terlambat entah alasan dia terlambat saya kurang tahu, namun yang saya kagumi semangat belajar dia cukup tinggi, namun yang sangat saya sesalkan teman-teman satu angkatan jarang yang main bersama dia, bahkan ketika ada dia teman teman yang lainya selalu menertawakan dia entah kenapa teman temanya menertawakan dia.
Pada saat akhir semester dan KHS pun dibagikan ke mahasiswa saya ketemu dia kembali namun dengan suasana berbeda dia bertanya” mas IPK saya tidak mencukupi untuk mengambil mata kuliah seperti teman-teman saya, nanti KRSnya bagai mana?” saya berusaha menjelaskan bagaimana ketika IPK dibawah setandar dan dapt mengisi KRS. Namun setelah dia pergi saya terus berfikir malang benar nasib anak ini padahal dia sudah sungguh-sungguh untuk belajar bahkan rela mengayuh speda demin masuk kuliah, namun Akademiknya masih kurang.bahkan kadang jadi bahan tertawan untuk teman temanya. Jika seperti ini apakah ada orang atau lembaga yang mau memberikan beasiswa untuk orang tidak mampu dan tidak pintar ?? kata-kata itu kadang muncul dalam pikiran saya.
Sampai saat ini dia selalu membwa sepeda biru yang dititipkan dibawah fakultas ( karena jalan ke fakultas cukup tinggi ). Setiap sore saya juga sering melihat dia menuntun sepeda ke gerbang belakang kampus
.” Semoga saja ada lembaga yang mau membantu anak bangsa yang dengan semangat kuliah, dan pantang menyerah untuk menggapai impianya”
            

Tidak ada komentar: